KATA
PENGANTAR
Mengenai soal jiwa, sejak dahulu
orang sudah memikirkan tentang asal tujuan jiwa, hubungan jiwa dengan jasmani,
dan sebagainya. Karena sifatnya yang abstrak, maka kita hanya dapat mengenal
gejalanya saja. Jiwa adalah sesuatu yang tidak tampak dan dapat mengetahui jiwa
seseorang hanya dengan tingkah lakunya. Pernyataan jiwa itu kita namakan dengan
gejala jiwa. Seluruh gejala jiwa dapat digolongkan menjadi tiga: kognisi,
konasi dan emosi.
Istilah cognitive berasal
dari kata cognition yang padanan katanya knowing, berarti
mengetahui. Dalam arti luas, cognition (kognisi) ialah perolehan,
penataan, dan penggunaan pengetahuan. Dalam perkembangan selanjutnya, istilah
kognitif menjadi populer sebagai salah satu domain atau wilayah/ ranah psikologis
manusia yang meliputi setiap peilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman,
pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, dan
keyakinan
Menurut buku psikologi umum,
kemauan adalah suatu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai
aktivitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksaan
suatu tujuan. Tujuan itu sendiri adalah titik akhir dari gerakan yang menuju
pada suatu arah.
Kemauan adalah janji kepada diri sendiri, yang memberikan kekuatan sangat besar. Sebuah kekuatan yang dimiliki setiap manusia, membantunya menjadi seorang pemenang yang mengalahkan ego dan mendorong impiannya menjadi kenyataan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aktivitas
konasi atau disebut juga kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan
manusia, dapat diartikan sebagai aktivitas psikis yang usaha aktif dan
berhubungan dengan pelaksanaansuatu tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari
gerakan yang menuju pada suatu arah.
Pada manusia pada umum kebebasan. Semua kecenderungan nafsunya pada
hakekatnya tidak terbatas dan tanpa kekangan. Karena itu manusia harus
membatasi diri, harus mengatur dan menguasai diri sendiri supaya tidak
tenggelam dalam keliaran arus nafsu. Dengan demikian akan tercipta dunia
manusia yang teratur, dalam mana dia dapat membatasi diri sendiri, yaitu secara
individual dengan kemauannya dan secara kolektif dengan norma-norma sosial,
konvensi hokum. Sebab semua nafsu manusia itu merupakan inti kecenderungan
manusiawi yang tidak terbatas sifatnya dan tanpa kekengan sehingga perlu diatur
dan dikendalikan oleh kemauan.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan
makalah ini untuk menambah ilmu pengetahuan penulis dalam bidang pendidikan
tentang Konasi atau Kemauan dan agar bisa memahami arti, gejala dan makna
tentang Konasi atau Kemauan.
C. Rumusan Masalah
1.
Pengertian
Konasi/Kemauan
2.
Teori-teori
konasi
3.
Contoh
tentang Kemauan
BAB II
GEJALA KONASI
Pengertian Kemauan
Kemauan
merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai
aktivitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan
tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang menuju pada suatu arah.
Adapun tujuan kemauan adalah pelaksanaan suatu tujuan.
Konasi,
kehendak, hasrat, kemauan yaitu suatu tenaga, suatu kekuatan yang mendorong
kita supaya bergerak dan berbuat sesuatu. Ciri-ciri hasrat:
1.
Hasrat merupakan "motor"
penggerak perbuatan dan kelakuan manusia.
2.
Hasrat berhubungan erat dengan
tujuan tertentu, baik positif atau negative. Positif berarti mencapai barang
sesuatu yang dianggap berharga dan berguna baginya. Sedang negative berarti
menghindri sesuatu yang tidak mempunyai harga/berguna baginya.
3.
Hasrat selamanya tidak berpisah dari
gejala mengenal (kognisi) dan perasaan (emosi). Dengan kata lain : hasrat tidak
dapat di pisah-pisahkan dengan pekerjaan jiwa yang lain.
4.
Hasrat diarahkan kepada
penyelenggaraan suatu tujuan, maka didalam hasrat terdapat bibit-bibit
penjelmaan kegiatan.
A.
Pembagian
Gejala Hasrat
Para
penulis Pskologi pada umumnya meninjau pada hakikatnya sumber timbulny kemaun
dalam 2 katagori. Bagi yang condong pada hakikat fisik melahirkan teori yang
bercorak "biologis" sedang para ahli yang condong pada hakekat
psikis, melahirkan teori yang bercorak Psikologis.
1.
Hasrat yang berpusat pada Biologis/Kejasmanian:
- Tropisme
- Reflek
- Instink
- Otomatisme
- Kebiasaan
- Dorongan nafsu Hasrat
- Kecenderungan
- Keinginan
2.
Hasrat yang berpusat pada Psikologis/perbuatan kemauan
1.
Hasrat
Yang Berpusat Pada Kejasmaniah
Pada
gejala kemauan yang berpusat pada indarawi sifatnya ini, unsur pertimbangan
akal hampir-hampir tidak ada, atau justru tidak ada sama sekali.
Peritiwa-peristiwa ini tampak dalam hidup tumbuh-tumbuhan, hewan, maupun
manusia. Dengan mana, bahwa dalam semua gejala itu terdapat tenaga desakan dari
dalam yang mengarah keluar. Gejala yang berpusat pada kejasmaniah antara lain:
- Tropisme: adalah peristiwa yang menyebabkan timbulnya gerak kearah tertentu. Gejala tropisme ini nampak dalam hidup vegetatip dan animal. Tropisme terjadi kalau terdapat perangsang dari luar semata-semata, jadi tidak ada pendorong dari dalam untuk tujuan tertentu. Karena adanya jenis berbeda maka tropime dibedakan menjadi:
- Foto-Tropisme (fotos: cahaya)Yaitu tropisme yang timbul karena ada perangsang cahaya menurut arah geraknya, foto tropisme dapat dibedakan atas:
foto tropisme positif, yaitu gerak mengarah cahaya. Misalnya tumbuh-tumbuhan mengarah kepada matahari, laron menyongsong sinar dll.
foto tropisme negative, yaitu bergerak menghindari perangsang cahaya. Misalnya jenis ikan tertentu yang selalu menjauhi sinar.
Helio Troipsme (helios: matahari)
Helio Tropime positif, bergerak mengarah matahari. Contoh: bunga matahari.
Helio Tropisme Negative,
bergerak menghindari matahari. Contoh: kelelawar.
Refleks
Reflek adalah gerak reaksi yang tidak disadari terhadap
perangsang-perangsang dan berlangsung diluar kemampuan. Macam-macam refleks:
- Refleks Bawaan: yakni refleks yang dibawa sejak lahir, disebut pula refleks asli atau refleks sewajarnya. Contohnya: menutup mata karena menentang sinar yang sangat terang, gemetar karena lapar dll.
- Refleks Latihan: yakni refleks yang diperoleh dari pengalaman. Reflek ini tidak dibawa sejak lahir, melainkan hasil dari pengalaman-pengalaman yang selalu diulang. Contoh: ketrampilan mengemudikan sepeda motor.
- Refleks Bersyarat: reflek ini tidak tergantung pada perangsang alam yang asli tetapi timbul karena rangsang lain yang berasosiasi dengan rangsang alam tersebut. Contoh: orang yang sedang merasa haus, melihat buah asam, air liur terus keluar.
Pada
suatu saat seorang yang sedang haus, tidak melihat buah asam, tetapi hanya
mendengar cerita tentang buah asam maka air liurnya keluar. Disini ada proses
assosiasi antara kata-kata asam dengan buah asam. Hal ini yang disebut refleks
bersarat.
Instink
Instink
yaitu kemampuan berbuat tertentu yang dibawa sejak lahir, tanpa latihan
sebelumnya, namun terarah pada tujuan dan dorongan nafsu-nafsu tertentu, tidak
disadari dan berlangsung secara mekanis.
Contoh
: Seekor burung selalu membuat sarangnya selalu dengan cara yang sama, Seekor
Harimau yang mengintai dan menerkam mangsanya dengan cara yang sama. Macam-macam
instink:
Dorongan Instink mempertahankan diri meliputi:
·
Instink
Makan - Instink Takut
·
Instink
Bernafas - Instink Istirahat
·
Instink melindungi diri
- Intink Istirahat
Dorongan Instink mempertahankan jenis meliputi:
·
Instink
Sexsual - Instink Minta Tolong
·
Instink Membel
Diri - Instink Melindungi
·
Instink Sosial
- Instink Memelihara
Dorongan Instink mengembangkan diri meliputi:
·
Instink Belajar
·
Instink Menyelidiki
·
Insting Ingin Tahu
Perbedaan
antara Instink yang dimiliki binatang dan manusia, binatang semata-mata
hidupnya dikuasai oleh dorongan nafsu sedangkan manusia tidak dikuasai nafsu
semata, manusia mempunyai kesadaran, daya pikir, perasaan, mempunyai
bermacam-macam pertimbangan seperti: baik-buruk, hina-mulia, benar-salah,
luhur-rendah dll.
Automatisme
Automatisme
adalah: Gejala-gejala yang menimbulkan gerak-gerak yang terselenggara dengan
sendirinya.
Macam-macam
Automatisme:
1.
Automatisme Asli: ialah gerak
Automatis yang tidak digerakkan oleh gejala hasrat, contoh: gerak jantung,
paru-paru dll.
2.
Automatisme Latihan: ialah
gerakan-gerakan yang berjalan secara automatis karena seringnya gerakan itu
diulang. Contoh berjalan, berbicra, bersepeda dll.
Kebisaan
Kebisaan
Kebiasaan adalah tingkah laku yang sudah distabilkan, yang
mana kebutuhan-kebutuhan tertentu mendapat kepuasan karenanya. Disini reflek
biasanya berperan dalam pembentukan kebiasaan, pada akhirnya kebiasaan itu
berlangsung secara automatis, namun sewaktu-waktu pikiran dan kesadaran bisa
difungsikan untuk memberikn pengarahan baru bagi pembentukan kebiasaan baru.
Nafsu
Nafsu
Dorongan yang terdapat pada tiap-tiap manusia dan memberi
kekuatan bertindak untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang tentu.
Macam-macam Nafsu:
Nafsu Individual (perseorangan) misalnya nafsu makan, nafsu
bermain, nafsu merusak, nafsu berkuasa dll.
Nafsu Sosial (kemasyarakatan) misalnya: nafsu kawin, nafsu
berkumpul dengan orang lain, nafsu mencari ilmu dll.
Kecenderungan
Ialah hasrat atau kesiapan reaktif yang tertuju pada objek
konkrit, dan selalu muncul berulangkli. Paulhan,seorang psikologi prancis
membagi kecenderungan menjadi beberapa golongan:
- Kecenderungan Vital (hayat), misalnya lahap, gemar makan (rakus), dll.
- Kecenderungan Perseorangan (egoistis), misalnya tamak, kikir, brutal dll.
- Kecenderungan Sosial, misalnya persahabatan, kerukunan, bergotong royong dll.
- Kecenderungan Abstrak:
- Kecenderungan Abstrak Positif, misalnya gemar mengabdi pada tuhan, patuh, bertanggung jawab dll
- Kecenderungan Abstrk Negative, misalnya: bohong, munafik, menipu dll.
Keinginan
Yaitu
nafsu yang telah mempunyai arah tertentu dan tujuan tertentu. Kalau dorongan
sudah menuju kearah tujuan yang nyata/kongkret dan tertentu, misalnya disitu
akan terjadi dorongan keras dan terarah pada suatu objek tertentu maka nafsu
itu disebut keinginan.
Mislnya
nafsu untuk makan menimbulkan keinginan untuk makan sesuatu, nafsu kegiatan
menimbulkan keinginan untuk mengerjakan sesuatu, dan sebaginya. Lawan dari
keinginan adalah keseganan.
2.
Hasrat yang berpusat pada psikologi atau perbuatan kemauan
Kemaun
adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu, dan
dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. Jadi pada kemauan itu ada kebijaakan
akal dan wawasaan, di samping juga ada control dan persetujuan dari pusat
kepribadian. Maka kemauan lebih tinggi tingkatannya daripada instink, reflek,
automatisme, kebiasaan, nafsu, keinginan, kecerendungan. Cirri-ciri kemauan :
·
Gejala Kemauan merupakan doromgan
dari dalam yang khusus dimiliki oleh manusia.
· Gejala Kemauan berhubungan erat
dengan satu tujuan. Kemauan mendorong timbulnya perhatian dan minat, serta
merndorong gerak aktifitas kearah tercapainya tujuan.
· Gejala Kemauan sebagai pendorong
timbulnya perbuatan kemauan yang didasarkan atas pertimbangan, baik
pertimbangan akal atau pikiran, yang menentukan benar salahnya perbuatan
kemauan maupun pertimbangan perasaan yang menentukan baik buruknya atau halus
tidaknya perbuatan kemauan.
· Dalam Kemauan tidak hanya terdapat
pertimbangan pikir dan perasaan saja, melainkan seluruh pribadi memberikan
pertimbangan, memberikan pengaruh dan memberikan corak pada perbuatan kemauan.
· Pada perbuatan kemauan bukanlah
tindakan yang bersifat kebetulan, melinkan tindakan yang di sengaja dan terarah
pada tercapainya suatu tujuan.
· Kemuan menjadi pemersatu dari semua
tingkah laku manusia dan mengkoordinasikan segenap fungsi kejiwaan menjadi
bentuk kerjasama yang supel harmonis.
Terdapat
momen-momen dalam proses munculnya kemauan antara lain
1.
Momen "rangsang-rangsang"
atau saat penerimaan pada saat ini individu menerima kesan-kesan dengan melalui
proses pengindraan yang kuat, disertai dengan gerakan-gerakan misalnya
mengerutkan kening, tangan dikepal-kepalkan, meleletkan lidah dll.
2. Momen Objektif; pada saat ini individu
menyadari akan peristiwa dalam psikisnya, kesadaran yang menimbulkan gambaran
ke arah yang akan dituju.
3. Momen Aktul; pada saat ini individu
menyadari benar, bahwa dirinya sedang mengarahkan pikirannya terhadap perbuatan
yang akan dilakukan.
4. Momen Subjektif; pada saat ini
individu menyadari benar tentang arah tujuannya, sehingga terbentuk kemauan
yang sesungguhnya. Inilah saat individu mengambil keputusan.
Diantara
keputusan-keputusan dan perbuatn terdapat satu waktu, (bisa pendek, dapat pula
agak lama) yang disebut sebagai Tendens Determinative. Ini akan menjadi semkin
kuat, apabila keputusan menjadi semakin tegas dan jelas dalam pusat kesadaran.
Hal-hal
yang mempengaruhi kemuan:
· Keadaan Fisik: adalah pengaruh yang
berhubungan dengan kondisi jasmani, yakni; sanggup tidaknya, kuat tidaknya
untuk melaksankan keputusan kemauan.
· Keadaan materi: yaitu bahan-bahan,
syarat-syarat dan alat-alat yang digunakan untuk melaksankn keputusan kemauan.
· Keadaan Milieu (lingkungan), apakah
lingkungan itu sesuai untuk melakukan kemauan itu.
· Kata Hati adalah pemegang peranan
samangat penting dalam melaksankan kemauan, karena keputusan hati dapat
mengalahkan pertimbangan-pertimbangan yang lain.
B. Teori-teori Konasi
Terkait dengan tujuan usaha konasi, bila kita menitik beratkan
pada aspek wajar, berarti kita bersandar pada teori kehendak biologis. Teori
ini lebih kepada fungsi oraganisme, insting, dan nafsu. Mac. Dougall
mendefinisikan kehendak sebagai suau kerja sama yang dari dorongan-dorongan
(yang diorganisasikan oleh insting) sejenis yang menetukan tingkah laku manusia
dan hewan. Insting sebagai suatu disposisi atau keadaan pembawaan yang
menentukan organism mengamati suatu objek tertentu sehingga organism itu
mengalami suatu ketegangan dan suatu dorongan untuk bereaksi terhadap objek.
Apabila kita meletakkan titik berat pada usaha yang
ditetapkan oleh individu, berarti kita memakai teori kehendak psikologi
kesadaran. Teori ini mengacu pada fungsi kesadaran dan tujuan (teleologis)
individu. James E. Reyce memandang kehendak sebagai kekuatan dari dorongan
rasional, yaitu kecenderungan pada obyek yang dikenal oleh akal fikiran. James
juga mengatakan bahwa kehendak merupakan kekuatan psikis yang mewujudkan diri
dalam perbuatan memilih. Dengan demikian, suatu tindakan yang memiliki nilai
keputusan haruslah berdasarkan pada perbuatan memilih (dengan sadar, niat)
sebagai perwujudan kehendak atau kemauan.
Dalam proses kemauan mengalami peristiwa-peristiwa atau
gejala sebagai berikut :
1. Adanya suatu motif
2. Adanya suatu usaha
3. Adanya saat-saat memilih
4. Adanya suatu keputusan
5. Adanya perbuatan berdasarkan
kemauan
C. Contoh masalah konasi
Berusia 1000 tahun, nenek terjun payung
Aida
Mendes meminta sang cucu untuk mengatur agar dia dapat melakukan terjun payung
saat Natal tiba Setelah mendapat izin dari para dokter dan keluarga tercinta,
Mendes berencana terjun dari satu pesawat di atas Kota Macapa, kota besar di
Negara Bagian Amapa di bagian utara Brazil Penerjunan dari ketinggian
3.000-4.000 meter di atas permukaan tanah
pembahasan
mempunyai keinginan yang kuat untuk
menciptakan sebuah rekor dunia dalamterjun payung didukung oleh kondisi
fisiknya yang masih fitpadahal sudah berusia 100 tahun Kemauan merupakan salah
satu fungsihidup kejiwaan manusia, dapat diartikansebagai aktifitas psikis yang
mengandungusaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan
contoh,
orang yang cemas atau takut bepergian dengan naik pesawat terbang, Dengan
demikian menimbulkan respon percaya bahwa pilot pesawat terbang adalah orang
yang terlatih dan berpengalaman dalam bidangnya, dampaknya maka muncul respon
orang bersedia ikut terbang dengan pesawat itu, maka ini yang disebut konasi positif.
Gejala konasi disebut juga kemauan, hasrat
manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai contoh, seorang pelajar
yang ingin menduduki peringkat 1 di dalam kelas, dengan dasar kemauan, maka
pelajar tersebut akan belajar dengan tekun untuk menduduki peringkat 1 dalam
kelas.
Contoh gangguan kemauan: pasien memiliki kemauan yang lemah (abulia) susah membuat keputusan atau memulai tingkah laku. Pasien susah sekali bangun pagi, mandi, merawat diri sendiri sehingga terlihat kotor, bau dan acak-acakan. Banyak sekali jenis gangguan kemauan ini mulai dari sering mencuri barang yang mempunyai arti simbolis sampai melakukan sesuatu yang bertentangan dengan yang diperintahkan (negativime)
Contoh kasus, akankah si A
yang jenius, diberikan kesempatan memimpin suatu perusahaan yang besar jika dia
tidak dipercayai ? Atau mungkinkah si B yang inovatif didukung jika dia tidak
dipercayai ? Atau bisakah si C yang miskin mendapatkan sejumlah dana jika dia
tidak dipercayai ? Dari contoh-contoh yang diatas maka akan bisa disimpulkan
bahwa seseorang akan berhasil atau tidak, sangatlah ditentukan oleh adanya
sifat KEMAUAN untuk mencapai suatu keberhasilan.
BAB
III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Dalam istilah
sehari-hari, kemauan dapat disamakan dengan kehendak atau hasrat. Kehendak ialah
suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. Kehendak ini merupakan kekuatan
dari dalam. Dan tampak dari luar sebagai gerak gerik. Dalam fungsinya kehendak
ini berhubungan dengan pikiran dan perasaan.
Setiap orang punya impian yang memberikannya rasa bahagia.
Untuk dapat mewujudkan mimpi, tentu perlu upaya keras yang juga didorong oleh
kemauan.
DAFTAR PUSTAKA
Shalahudin Mahfudz, Drs., Pengantar
Psikologi Umum, Surabaya "Sinar Wijaya" 1986
Abu
Ahmadi, Drs., Psikologi Umum, 1982, Surabaya "PT Bina Ilmu".
19 Mei 2013 pukul 07.11
cukup membantu .... :)
28 Mei 2014 pukul 03.39
thx yah
3 November 2017 pukul 09.28
rame
14 November 2018 pukul 06.03
sangat membantu pemahaman say, thnk u